Buku Tamu

Sabtu, 28 Februari 2009

24 Minutes Forever

Trrrttt...trrrttt... trrrrt....

Handphone saya bergetar tanpa nada dan menggesrek-nggesrek meja dengan kasar. Ternyata alat kuno itu memanggil sang empu untuk membuka inboxnya. Ya, sudah saya prediksi, satu pesan singkat itu datang dari sahabat lama.

Seperti biasa, ucapan selamat ulang tahun saya lontarkan setiap tahun untuknya. Saya mendoakan dia agar panjang umur dan cita-cita yang diinginkannya tercapai. Yeah, sebuah hal simpel yang bisa saya ucapkan...

Hanya dengan ucapan sesederhana itu, dia mendoakan saya pula. Mendoakan agar kami - saya dan dia sukses di kemudian kelak dan berjanji akan bertemu jika sudah sukses. Kami sempat pula bernadzar untuk mendirikan sebuah yayasan. Maklum dia adalah calon bidan yang jiwa sosialnya sangat besar pasti.

Dan saya yang kala itu sedang mengalami gejala depresi ringan akibat nilai yang anjlok, tiba-tiba hal itu mengubah jalan pikiran di otak saya. Tadinya saya ingin menyerah karena saya rasai tidak mempunyai motivasi lagi untuk meraih cita-cita. Seperti yang saya tahu, tidak termotivasinya saya adalah karena saya sudah mencapai di puncak. Tapi saat di atas itulah, angin semakin kencang mendera. Saya merasa goyah dan ingin terjatuh.

Setelah berpikir lagi, saya terlalu naif dan terburu-buru mengambil sikap. Masih ada lawan yang tangguh untuk saya lawan. Yaitu diri saya sendiri dan orang lain di luar sana yang menunggu untuk dilawan.

24 minutes penuh motivasi
24 minutes penuh emosi
24 minutes yang mengubah saya
24 minutes untuk selamanya

Terimakasih sahabat, thanks to Dewi...



Tita,

Rabu, 25 Februari 2009

Polemik Semir Rambut

Dewasa ini semir rambut marak digandrungi oleh berbagai kalangan, baik itu pria, wanita, remaja bahkan embah sampai eyang buyut pun banyak yang memakai. Dan alasan mereka menyemir rambut hanya untuk mempercantik penampilan saja.

Pada jaman Nabi Muhammad SAW, orang-orang disunahkan menyemir rambutnya selain warna hitam untuk membedakan orang yang kafir dengan yang mukmin. Tapi sekarang hal itu malah bertolak belakang. Orang kafir ataupun orang yang tidak kafir menyemir rambut mereka selain hitam dan berwarna-warna. Dan hal itu membingungkan kita – mana yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim sejati.

Jawabannya adalah tidak melakukan apa-apa. Ya, bukankah kita harus mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada kita? Rambut yang indah, dengan warna alami yang kita dapatkan sejak lahir. Dan tugas kita adalah merawat apa yang sudah kita dapat.
Atau mungkin lebih baik jika digundul ya... *ngaco* :P

Itulah sudut pandang saya mengenai semir rambut...

Selasa, 24 Februari 2009

Agenda Neoliberalisme di Indonesia

Dilihat dari sudut pandang mahasiswa…

Baru-baru ini kita dikejutkan oleh UU BHP (Undang- Undang Badan Hukum Pendidikan) yang merupakan salah satu bentuk neoliberalisme di tanah air tercinta ini.

UU BHP merupakan suatu sistem pemandirian pengelolaan pendidikan yang cenderung dipaksakan. Dan akibatnya adalah tenggelamnya institusi yang dibangun untuk menciptakan peradaban karena masih disisipi profit oriented. Hal ini merupakan tamparan bagi setiap elemen bangsa yang masih mempunyai kepercayaan terhadap masyarakat yang adil.

Lalu dimanakah peran masyarakat khususnya mahasiswa berada?

Mahasiswa mempunyai peran sebagai control social dan dalam menciptakan pemerintahan yang baik dan sebagai tempat aspirasi bagi rakyat. Mahasiswa yang menjadi tonggak perubahan / agent of change harus bergerak kembali. Dengan solidnya mahasiswa insya Allah akan menjadi penanda awal bagi perubahan.

Cukuplah penderitaan bangsa yang ditanggung selama ini. Kita tidak boleh diam terhadap sistem neoliberalisme yang sudah jelas berimbas bagi semua elemen masyarakat!
(dari berbagai sumber)

Minggu, 22 Februari 2009

A Story About Anthurium

(Part II)

Di postingan sebelumnya saya pernah bercerita tentang anthurium. Sejak awal saya tidak tahu kalau pada jaman ketenarannya, dia bisa bernilai mahal. Karena ketidaktahuan itu, saya acuhkan layaknya barang hidup tak berguna.

Kata orang, jika anthurium sudah mengeluarkan biji, dia akan kehilangan sebagian besar vitaminnya karena proses pembentukan biji itu. Sang induk secara besar-besaran menyedot vitamin yang ada dalam tubuhnya. Dan hal itu menimpa anthurium saya. Anthurium yang panjang daun sekitar satu meter ini mulai rapuh, kering di bagian ujung daunnya, dan tak tampak indah lagi seperti dulu.

Dan yang bisa saya petik dari fenomena ini adalah sebuah pengorbanan. Sang induk bekorban demi mempertahankan spesiesnya - seperti seorang ibu yang rela mengorbankan diri demi anak-anaknya. Dia akan mencurahkan segala vitalitasnya untuk hidup orang lain.

Dan lihat tunas-tunas anthurium yang berhasil ibu biakkan, tumbuh subur di taman. Dibalik kerapuhannya, dia mampu menumbuhkan tunas-tunas baru yang indah.

Anthurium saja mau berkorban, apalagi kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di dunia ini, harus lebih baik lagi. Alangkah indah dunia ini jika kita mau berkorban untuk orang yang kita cintai.

Senin, 16 Februari 2009

Short Minds

Seorang teman berkata kepada saya, ”Mengapa nilaimu sekarang pada turun, Tit? Aku saja mau ngejar n ngalahin kamu..”
Dengan santai dan tersenyum saya menjawab,” Ah, gak apa-apa tuh, cuma kurang rajin belajar aja kok...”

Tapi seungguhnya bukan itu saja yang buat saya gagal dalam semester ini.
Dan saya malah merasa senang!
*aneh...*

Mengapa?

Hmm, karena saya berpikiran bahwa dengan menurunkan nilai, saya tidak lagi menjadi labuhan keterbatasan mereka. Mereka - teman-teman yang mendekati saya jika ada butuhnya saja!
*pedas...*

Mungkin sebuah kalimat yang bisa mewakilkan perasaan saya :
”Kita tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kita melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya, hingga kita menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya...”

Jika diibaratkan, intinya saya tidak ingin seperti pendaki gunung yang jika sudah sampai puncak ingin turun kembali. Tapi saya ingin menjadi tumbuhan yang tumbuh sampai tak tahu kapan akan layu- karena selalu berpikir terus untuk tumbuh.

Sabtu, 14 Februari 2009

Fenomena Gerhana Matahari

Gerhana matahari dan keeksotikannya....

Beberapa minggu yang lalu, tepatnya tanggal 26 januari 2009 kita dikejutkan oleh fenomena alam yaitu gerhana matahari.

Menurut mitos, orang Jawa percaya bahwa gerhana matahari terjadi karena sang buto ijo memakan matahari. Ada pula versi yang menyebutkan, anak-anak dan wanita hamil harus bersembunyi di bawah tempat tidur. Jika tidak, buto ijo akan memakan mereka.

Tapi jika kita menelaah dari dunia ilmu pengetahuan, gerhana matahari terjadi karena matahari, bulan, dan bumi berada pada garis edar yang sejajar. Bulan berada tepat di antara bumi dan matahari.

Sebelum manusia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, hal itu sudah dijelaskan dalam Al Quran surat Ar Rahman ayat 5:
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.”
Sungguh Allah SWT Maha Mengetahui apa yang belum kita ketahui.
Subhanallah....

Ini ada 'foto colongan' yang dipotret oleh adik saya saat detik-detik gerhana akan terjadi. So, check this out. Halah...

Gerhana matahari

Selasa, 03 Februari 2009

Comet Fish

Pernah dengar atau menonton film Lord of the Rings a.k.a LOTR? Film kolosal yang bercerita tentang cincin yang memiliki kekuatan sihir dan sembilan pembawa cincin dari bangsa yang berbeda diutus untuk memusnahkan cincin tersebut, yang harus melalui berbagai rintangan dan mempertaruhkan nyawa mereka.

Begitu terobsesinya dengan film itu saya ingin mengabadikan tokoh yang ada dalam film tersebut. Saya abadikan nama mereka dengan cara memberi nama hewan peliharan saya, yaitu ikan-ikan saya di kolam. Haha, kamu pasti berpikir saya sudah tidak waras. *memang...*
Saya memiliki empat belas ikan komet yang sampai sekarang nggak besar-besar. Semenjak saya membeli ikan-ikan itu, belum ada nama yang cocok untuk mereka. Akhirnya saya kepikiran untuk menamakan tokoh-tokoh dari film LOTR.
Yang sudah pernah melihat filmnya, pasti tahu siapa saja mereka. Ikan saya yang berwarna putih dan yang paling besar saya namakan Gandalf. Dan ikan saya yang lain saya namakan delapan pembawa cincin lainnya, ditambah dengan Saruman, Eown, Eomer, Arwen, dan Elrond. :D

Kira saya sudah tidak sehat lagi, akhir-akhir ini saya suka berbicara ngelantur. Mungkin dampak dari liburan yang terlalu lama. Saya berjanji akan memosting hal-hal yang lebih bermanfaat, bukan yang seperti ini.

Minggu, 01 Februari 2009

Workshop dan Hunting Fotografi Model

Industri Kreatif dan Materi Fotografi Didalamnya

Ternyata ada saja acara untuk mengembangkan hobi baru saya, yaitu fotografi. Saya mengikuti sebuah workshop rancangan anak sma di Solo. Animo peserta lumayan banyak dan hal itu membuktikan bahwa Solo, kota yang saya cintai ini sudah tidak buta lagi tentang seni fotografi.
Lumayan menyenangkan karena selain mendapat teori tentang fotografi, saya pun dapat praktik secara langsung. Tiga model sebagai korban fotografer nampang di taman dan berpose.
Inilah sesi pertama dimana ketiga model berpose ria...

Dari teori yang telah diberikan, saya mencoba mengaplikasikan ke dalam praktik. Sedikit menjelaskan karya, saya menggunakan karya di atas dengan komposisi arah gerak.

Model yang satu ini juga sama seperti model yang ada di atas, tetapi arah pandangnya lebih luas. Dan lagi-lagi kelemahan saya tampak. Karena mbak model terlalu cantik, jadi jepretan saya agak blur, Hehe...

Dilihat dari hasil karya saya, sudah jelas saya belum terlalu ahli seperti fotografer profesional. Namanya juga baru belajar.