Buku Tamu

Sabtu, 15 November 2008

Story About Anthurium

Anthurium lovers, mungkin itu kata yang tepat untuk menyebut diri saya sekarang. Saya pengagum dan penyuka tanaman hias, terutama Anthurium.Buat pecinta tanaman hias pasti sudah tidak asing dengan Anthurium. Tanaman ini sempat mendobrak pasar tanaman di Indonesia. Tapi sekarang mulai ditinggalkan peminat. Padahal dulu sempat jadi primadonanya.

Sebelum namanya tenar seperti sekarang, enam tahun lalu ibu saya membeli anthurium yang masih anakan dengan harga lima belas ribu rupiah. Pertamanya tanaman itu disia-siakan hidupnya. Mulai dari dipindah-pindah tempat hingga ditempatkan paling pojok rumah. Disiram pun jarang, di beri pupuk apalagi – nggak pernah! Mengenaskan lah nasibnya.

Suatu hari saya melihat bintik-bintik merah di tanaman itu. Saya kira tanaman itu nggak beres dan kelihatan aneh. Karena tidak ada kerjaan, saya ambil bintik-bintik itu lalu saya jadikan mainan. Saya dan Ibu belum tahu kalau itu adalah biji emasnya si anthurium. Ibu saya saja menganggap tanaman ini adalah makanannya ular karena bentuknya seperti makanan hewan; kecil-kecil dan berwarna merah.
Ada lagi cerita unik tentang anthurium saya. Pernah adik saya mendapat tugas prakarya untuk mencari daun-daun yang sudah kering. Sebagai kakak yang baik, saya niatkan untuk membantunya. Saat melihat di taman, saya lihat salah satu daun anthurium itu mulai kekuning-kuningan. Dan nggak habis pikir, saya potong saja daunnya. Saat itu sudah gedhe banget tu tanaman. How stupid I am.
Semenjak tahu kalau harga jual anthurium saya bisa bernilai jutaan, langsung saja Ibu dan saya ngerawat habis-habisan. Saya berharap bintik-bintik itu akan muncul lagi. Sempat saya menyesal karena dulu pernah saya sia-siakan.

Anthurium seeds
Beberapa bulan kemudian biji anthurium saya muncul kembali. Senang rasanya bisa memetik hasil jerih payah saya selama ini. Tapi saat itu harga jual anthurium mulai turun dan kalah dengan pesaingnya. Kalaupun dijual, saya hanya dapat untung sedikit. Akhirnya saya urungkan niat untuk menjualnya. Lalu apa yang akan saya lakukan dengan anthurium-anthurium itu? Yah, saya jadikan hiasan di taman dan akan merawat induk dan anak-anaknya. Setidaknya di rumah saya ada lebih seratus sepuluh anthurium anakan, belum termasuk benih yang disemaikan.


Big is beautiful...

--------

Tidak ada komentar: